Posted by PT Equityworld Futures News on Kamis, 22 September 2016
Samsung dilanda kerugian satu miliar dolar AS | PT. Equityworld Futures Pusat
Perusahaan analitik itu juga mengungkapkan, setelah program recall berakhir, Samsung Galaxy Note 7 bakal memasok pundi-pundi sebesar 60 persen, angka yang sama dengan raihan Note 5.
BayStreet Research juga memprediksi kesuksesan Note 7 bakal diraih seperti Galaxy S7 dan S7 Edge, jika tren positif gawai tersebut dapat dilanjutkan. Sementara itu, langkah awal perjalanan gawai Note 7 akan dimulai pada 21 Oktober mendatang, sesuai keterangan resmi Samsung.
Sayangnya, penarikan tersebut bersamaan dengan peluncuran gawai anyar milik rivalnya. iPhone 7 dan 7 Plus yang diluncurkan pada awal bulan ini, diprediksi mengambil jatah pasar Samsung di berbagai pangsa ponsel dunia. Sementara itu, Samsung dilanda kerugian satu miliar dolar AS.
Padahal, berdasarkan laporan BayStreet Research, Samsung Galaxy Note 7 menjadi produk dengan penjualan yang cukup baik. Dibandingkan dengan versi Note sebelumnya, Note 7 unggul 25 persen penjualan dari Note 5 di periode penjualan yang sama.
Penarikan gawai anyar yang digadang menjadi penerus kesuksesan yang diraih Galaxy S7 dan S7 Edge, menjadi mimpi buruk Samsung. Gawainya ditarik, setelah banyaknya laporan ledakan yang dialami perangkat bersertifikasi tahan air dan debu tersebut di berbagai negara.
500.000 pengganti Galaxy Note7 telah tiba di AS | PT. Equityworld Futures Pusat
Pada 20 September, Samsung merilis firmware update untuk semua perangkat Note7 untuk membantu mengidentifikasi perangkat yang terkena dampak masalah baterai.
Dalam siaran pers yang dikutip GSM Arena, Samsung juga menyebut adanya perbaruan perangkat lunak, yang akan memperbarui Note7 dengan pemberitahuan untuk perangkat terdampak dan indikator baterai hijau untuk perangkat yang tidak terdampak.
Samsung menyatakan bahwa berkenaan dengan status penarikan sukarela di Amerika Serikat, sebanyak 500.000 unit Galaxy Note7 sudah tersedia di operator dan toko-toko ritel di Amerika Serikat (AS) mulai 21 September dan konsumen yang terdampak bisa mulai menukarkan perangkat mereka.
CPSC secara resmi mengumumkan penarikan produk pada 15 September dan Samsung meluncurkan program pemeriksaan IMEI melalui situs Internet, nomor 1-8000, dan aplikasi Samsung+.
Pada 2 September, Samsung mengumumkan masalah baterai dan menghentikan penjualan Note7 dan pada 9 September Samsung dan Komisi Perlindungan Konsumen AS (Consumer Product Safety Commission/CPSC) mengeluarkan pemberitahuan untuk tidak lagi menggunakan Note7.
Samsung Segera Lanjutkan Penjualan Note 7 | PT. Equityworld Futures Pusat
Di Indonesia, Note 7 yang bermasalah dihentikan penjualannya dalam masa pre order. Handset tersebut dijual sekitar Rp 10,7 juta di sini.
Di Amerika Serikat misalnya, seperti dikutip detikINET dari Reutes, operator Verizon sudah membuka kembali pemesanan Note 7 versi baru yang bebas masalah. Sebelumnya, mereka menghentikan penjualan flagship terbaru Samsung tersebut karena isu baterai.
Di Negeri Paman Sam, Samsung telah resmi menarik kembali sekitar sejuta unit Note 7. Konsumen yang terlanjur membeli ditawari uang kembali atau handset pengganti. Sekitar 500 ribu unit Note 7 baru sudah dipersiapkan Samsung di sana.
Setelah harus ditarik kembali atau recall karena rentan meledak, Galaxy Note 7 kemungkinan akan segera dipajang lagi di toko-toko. Samsung sepertinya sudah siap melanjutkan kembali penjualan Note 7 di beberapa negara.
Secara global, ada sekitar 2,5 juta unit Note 7 yang ditarik kembali. Penjualan di semua negara pun dihentikan untuk sementara. Seiring berjalannya waktu, Samsung sepertinya sudah merasa siap memasarkan kembali Note 7.
Selain di AS, penjualan Note 7 rencananya kembali lanjut di Korea Selatan pada 28 September. Kemudian menyusul Australia serta Singapura di bulan Oktober. Bisa jadi Indonesia mengikuti tidak lama setelahnya.