Grab meminimalisir kecelakaan lalu lintasa | PT. Equityworld Futures surabaya
Dikunjungi detikINET, Selasa (20/9/2016), video tersebut sudah 956.264 kali tayang. Video ini mendapat tanda jempol ke bawah lebih banyak pertanda netizen tidak menyukainya. Pihak Grab Indonesia saat ini masih menyiapkan penjelasan terkait protes terhadap iklan tersebut.
Grab baru-baru ini membuat kampanye '#PilihAman di Jalan' melalui sebuah iklan komersial berdurasi 45 detik. Dalam iklan yang diposting di akun YouTube Grab Indonesia tersebut, diceritakan sosok gadis berusia 20 tahun bernama Dinda melalui narasi ayahnya.
"Ini Dinda, anak saya. Umurnya 20 tahun. Dan dia pengen jadi penyanyi Sebentar lagi dia harus mengambil keputusan besar. Kalau salah pilih, dia gak akan jadi penyanyi, gak akan ketemu teman-temannya, ibunya atau saya. Tapi Dinda memilih yang benar," demikian narasi yang mengiringi kisah Dinda tersebut.
Sindir menyindir dalam persaingan bisnis lumrah terjadi. Namun beberapa kampanye iklan tertentu kadang tidak jeli dalam mengemas ide mereka, sehingga yang terjadi malah dibanjiri protes, seperti yang baru terjadi pada Grab Indonesia.
Kontroversinya, selain tampilan sosok yang dinilai menyeramkan untuk sebuah iklan komersial, kalimat 'Tapi Dinda memilih yang benar' dalam narasi tersebut merujuk pada pilihan Dinda yang memutuskan untuk memesan ojek Grab ketimbang ojek pangkalan atau ojek konvensional.
Dalam video tersebut sosok Dinda yang semula terlihat manis, perlahan-lahan berubah menjadi seperti zombie dengan sejumlah bagian tubuh dan wajah berdarah-darah. Dinda diceritakan akan pulang ke rumah dari kampusnya dengan menumpang ojek.
"Inti iklan ini adalah bahwa cara Grab meminimalisir kecelakaan lalu lintas bagi konsumennya dengan cara menyeleksi dan memberikan standar keamanan berkendara bersama driver Grab. Seperti keamanan dan kelengkapan sepeda motor sampai keahlian dalam berkendara," bela akun Muh Rizal.
"Yg jamin keselamatan itu hanya Tuhan semata bukan Grab Bike atau apalah yg lain...," ujar akun Film Bioskop tak kalah geram.
"Kok kesannya kalo naek ojek pangkalan berbahaya? Ini Grab perusahaan besar tp kok advertisingnya sangat tidak profesional dan kampungan sih.... Apa ga pakai agensi iklan?," cibir akun doopledenger di kolom komentar.
"Kok kesannya kalo naek ojek pangkalan berbahaya? Ini Grab perusahaan besar tp kok advertisingnya sangat tidak profesional dan kampungan sih.... Apa ga pakai agensi iklan?," cibir akun doopledenger di kolom komentar.
Sudutkan Ojek Pangkalan, Iklan Grab Diprotes Netizen | PT. Equityworld Futures surabaya
Berbagai komentar negatif netizen, tidak lepas dari konten di dalam iklan tersebut. Banyak netizen yang menyebutkan, video iklan dari Grab tersebut cenderung menyudutkan salah satu pihak, dalam hal ini para pengemudi ojek pangkalan. “Gak setuju dengan iklan ini, ngejelekin ojek panggalan banget kayanya,” komentar Danang Yulianto dalam channel YouTube Grab Indonesia.
Tidak hanya itu, Netizen juga terganggu lantaran iklan tersebut cenderung menggandung unsur kekerasan. Sebagai gambaran iklan berjudul #PilihAman, memeperlihatkan remaja bernama Dinda yang sedang berjalan.
Saat berjalan, Dinda sempat mendapat ajakan dari para pemuda yang digambarkan sebagai ojeg pangkalan. Sejurus kemudian secara perlahan, tubuh Dinda yang mulus, menjadi penuh luka kecelakan. wajahnya dinda yang cantik, seketika penuh darah akibat kecelakan.
Hal itu diperkuat frame dua lelaki yang dikesankan sebagai pengendara ojek tradisional di pangkalan ojek. Keduanya memanggil Dinda, namun sang remaja putri itu memilih membuka aplikasi Grab lewat smartphone untuk memesan ojek yang diklaim aman.
“Pengemudi GrabBike 100 persen lulus pelatihan keselamatan berkendara,” begitu copy iklan yang dicantumkan. Kemudian, kalimat penutupnya berbunyi “karena Anda tak tergantikan”.
Komentar pedas dilontarkan Ahmad Zainudin. “Iklan gak jelas, terlalu mengerikan buat anak-anak. Inikan iklan untuk universal, kok idiot banget ya yang bikin konsep sama story boardnya”. cetusnya.
Dalam upayanya memenangkan kompetisi dengan perusahaan layanan aplikasi kendaraan berbasis ojek, Grab baru-baru ini menghadirkan kampanye #PilihAman. Untuk mensosialisasikan kampanye tersebut, Grab merilis sebuah iklan video yang diunggah YouTube Grab Indonesia. Sayang tidak semua netizen menyukai video iklan berdurasi 45 detik tersebut.
Dari hasil pantauan Selular di channel YouTube Grab Indonesia, hingga saat ini lebih dari 1000 yang memberi ikon jempol ke bawah yang mengindikasikan ketidaksukaan (dislike). Sementara itu, cuma 981 netizen yang menyukainya dengan memilih jempol atas (like).
Sayang hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pihak Grab, termasuk admin di channel YouTube Grab Indonesia, seputar ikaln yang dinilai menyudutkan dan penuh unsur mengerikan tersebut.
Untuk memperkuat iklan, ada voice-over lelaki yang menjadi ayah Dinda. Voice-over itu mengindikasikan Dinda berisiko mengalami kecelakaan jika memilih transportasi yang tak aman.
Iklan #PilihAman Grab Dikecam "Netizen" | PT. Equityworld Futures surabaya
Kampanye terbaru Grab berjudul #PilihAman menjadi perbincangan hangat di media sosial.
"kok kesannya kalo naek ojek pangkalan berbahaya? ini grab perusahaan besar tp kok advertisingnya sangat tidak profesional dan kampungan sih....apa ga pakai agensi iklan?", begitu salah satu komentar netizen di YouTube Grab Indonesia.
Ada lebih dari 300 komentar lainnya yang mengalir ke video iklan berdurasi 45 detik tersebut. Pantauan KompasTekno, Selasa (20/9/2016), sudah 915.000-an view yang diraup dalam dua hari.
Mayoritas diskusi yang terekam menyayangkan cara Grab mendistribusikan kampanyenya lewat video yang diunggah ke channel YouTube Grab Indonesia pada Minggu (18/9/2016) lalu.
Dari angka itu, sebanyak 1.066 netizen memberi tanda jempol ke bawah yang mengindikasikan ketidaksukaan (dislike). Sementara itu, cuma 974 netizen yang menyukainya dengan memilih jempol atas (like).
Hal itu diperkuat frame dua lelaki yang dikesankan sebagai pengendara ojek tradisional di pangkalan ojek. Keduanya memanggil Dinda, namun sang remaja putri itu memilih membuka aplikasi Grab lewat smartphone untuk memesan ojek yang diklaim aman.
Video #PilihAman menampilkan seorang remaja perempuan bernama Dinda yang sedang berjalan. Tiba-tiba, sekujur tubuh Dinda dibalut luka bekas kecelakaan.
Untuk menjelaskan konteksnya, ada voice-over lelaki yang menjadi ayah Dinda. Voice-over itu mengindikasikan Dinda berisiko mengalami kecelakaan jika memilih transportasi yang tak aman.
"Iklannya gak jelas! teralalu mengerikan buat anak-anak, inikan iklan untuk universal, kok idiot banget ya yang bikin konsep sama story board-nya?," kata seorang netizen yang diganjar 17 likes.
Netizen menganggap iklan tersebut tak etis karena serta-merta menjelek-jelekan ojek pangkalan. Terlebih, beberapa merasa pengalaman naik GrabBike pun masih tak aman.
"Pengemudi GrabBike 100 persen lulus pelatihan keselamatan berkendara," begitu copy iklan yang dicantumkan. Kemudian, kalimat penutupnya berbunyi "karena Anda tak tergantikan".
Dianggap tak etis dan mengerikan bagi anak-anak Poin lainnya, netizen menilai iklan tersebut tak baik ditonton anak di bawah umur. Pasalnya, luka bekas kecelakaan Dinda dianggap terlalu mengerikan untuk menjadi konsumsi visual anak-anak.
"Jika ingin buat iklan mohon sesuaikan dengan realitanya. Karena saya lihat setiap harinya driver GrabBike yg ugal-ugalan dan kadang melanggar lalu lintas (literally..lampu merah)," kata netizen bernama Akbar Navindra di kolom komentar YouTube.
Equity World