Posted by PT Equityworld Futures News on Senin, 24 Oktober 2016
Ledakan pada baterai Samsung Galaxy Note 7 berasal dari sistem kontrol voltase pada baterai ? | PT. Equityworld Futures Pusat
Dilansir laman Phone Arena Selasa (25/10) Samsung Galaxy Note 7 memang diketahui mengalami malfungsi pada baterai. Dugaan awal, baterai perangkat tersebut diproduksi oleh Samsung sendiri sehingga menyebabkan ledakan. Kemudian Samsung memutuskan untuk menggandeng produsen baterai asal Cina, ATL untuk membantu mengganti baterai di produk yang di recall belum lama ini.
Perusahaan pun melakukan recall di beberapa produk tersebut, sayangnya kejadian serupa kembali terulang. Ponsel yang sudah di recall mengalami ledakan ketika diisi daya. Lalu, yang menjadi pertanyaan besar adalah, apa penyebab yang sebenarnya kejadian tersebut terulang kembali?
Sementara menurut Cho Jae-Phil direktur dari Future Batteries Research Center, proses produksi baterai dalam jumlah yang sangat besar, menimbulkan risiko yang juga besar. Dalam waktu yang tidak panjang, produsen memproduksi baterai untuk perangkat yang jumlahnya jutaan unit, memunculkan persepsi bahwa tidak semua baterai dalam kondisi baik meski sudah dilakukan tes berulang-ulang.
Awalnya memang baik-baik saja, hampir 30 persen ATL memproduksi baterai untuk Note7 sampai akhirnya ada laporan kejadian ledakan di ponsel yang sama dengan baterai yang sudah diganti. Seorang analis menungkapkan, penyebab munculnya ledakan tersebut berasal dari sistem kontrol voltase pada baterai.
Kecelakaan yang menimpa Samsung membuat perusahaan asal Korea Selatan tersebut mengalami kerugian yang tak sedikit. Meledaknya baterai Samsung Galaxy Note 7 dalam beberapa waktu lalu membuat perusahaan rugi besar.
Voltase yang tidak dikontrol dengan baik, akan menimbulkan aliran besar listrik dan tidak sesuai dengan perangkat. Hal itu menyebabkan terjadinya konslet dan perangkat akan meledak. Selain itu, material yang buruk, juga menjadi penyebab baterai mudah terbakar.
Samsung Gear 360 di Indonesia Dilego di Kisaran Rp 4 Jutaan | PT. Equityworld Futures Pusat
Perangkat kamera berbentuk mirip bola mata yang sanggup merekam video dan foto 360 derajat dari segala arah itu kini akan segera dijual di Tanah Air. Ketika dihubungi oleh Senin (24/10/2016), pihak Samsung Indonesia menjelaskan bahwa Gear 360 akan mulai dijual di Indonesia pada November mendatang,
Gear 360 juga bisa beroperasi secara mandiri tanpa perlu terhubung ke ponsel dengan tiga tombol kendali di tubuhnya. Namun, tanggal pastinya belum diungkapkan Samsung. Banderol harga Gear 360 sendiri dipatok Rp 3.999.000.
Gear 360 memiliki dua unit kamera dengan lensa fish eye yang cakupan bidang pandangnya mencapai 180 derajat. Masing-masing kamera dilengkapi dengan sensor gambar 15 megapiksel dan ditempatkan dalam posisi saling memunggungi satu sama lain.
Samsung Gear 360 pertama kali diperkenalkan bersama duo flagship Galaxy S7 dan Galaxy S7 Egde pada Februari lalu dalam ajang Mobile World Congress 2016 di Barcelona, Spanyol. Video hasil rekamannya menyajikan pandangan ke segala arah dan bisa ditonton melalui Facebook atau YouTube yang sudah mendukung fitur video 360.
Samsung merancang Gear 360 agar dipasangkan dengan ponsel Galaxy lewat koneksi wireless. Kendali bisa dilakukan lewat aplikasi mobile bernama Gear 360 Manager. Perangkat Galaxy yang kompatibel dengan kamera ini hanya dari seri high-end, yakni Galaxy Note 5, Galaxy S6, Galaxy S6 Edge, Galaxy S6 Edge Plus, serta Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge.
Samsung Umumkan Program Upgrade Galaxy Note 7 | PT. Equityworld Futures Pusat
Program dijuluki upgrade Galaxy. Bagi konsumen yang memiliki kerusakan di perangkat Galaxy Note 7 dan Galaxy Note 7 Edge, dapat upgrade ke Galaxy S8 atau Galaxy Note 8.
Pendaftaran program terbuka sampai 30 November tahun ini, program ini baru hanya diumumkan untuk Korea Selatan. Sayangnya, Samsung belum mengumumkan pasar mana lagi yang akan mendapatkan program tersebut.
Dilansir dari GSM Arena, Selasa (25/10), program penukaran Samsung dilakukan pada tahun depan. Selama proses upgrade, pelanggan hanya perlu membayar 50 persen dari biaya perangkat Galaxy S7 mereka.
Samsung baru saja mengumumkan program upgrade bagi konsumennya yang menjadi ‘korban’ dari kerusakan smartphone mereka, Galaxy Note 7 atau pun Galaxy Note 7 Edge.
Dalam program upgrade juga ada diskon 50 persen untuk biaya perbaikan LCD, yang dapat dimanfaatkan konsumen selama dua kali.