Posted by PT Equityworld Futures News on Jumat, 14 Oktober 2016
Banyak perusahaan yang mulai mengadopsi teknologi layar fleksibel | PT. Equityworld Futures Pusat
Dengan Xiaomi yang mulai mengembangkan ide tersebut, dan semakin banyak perusahaan yang mulai mengadopsi teknologi layar fleksibel, diharapkan bahwa smartphone dengan layar yang dapat ditekuk benar-benar bukan hanya sekedar sebuah konsep.
Gagasan untuk memiliki smartphone dengan layar yang dapat ditekuk sangat menarik, namun saat ini realitas dari konsep tersebut masih belum jelas. Satu hal yang pasti, biaya produksi untuk menampilkan layar yang dapat ditekuk telah terbukti sangat mahal.
Baik Samsung dan LG telah melaporkan bahwa mereka mengeluarkan miliaran dolar AS untuk memproduksi layar OLED yang fleksibel. Namun, layar fleksibel pada smartphone (misalnya LG G Flex) jauh berbeda dari konsep futuristik untuk menjadikan smartphone benar-benar dapat dilipat.
smartphone dengan layar yang dapat ditekuk tersebut terlihat menjalankan sistem operasi Android dengan user interface (UI) milik Xiaomi. Sayangnya, tidak terlihat bagian yang diperlukan untuk mengisi daya, sehingga masih dipertanyakan apakah itu benar-benar sebuah perangkat smartphone.
Konsep tersebut terdengar mudah, namun ketika dihadapkan pada bagaimana smartphone tersebut bekerja dengan semua komponen yang diperlukan untuk membuat sebuah smartphone, ide tersebut menjadi jauh lebih sulit untuk dipahami.
Xiaomi Tengah Kembangkan Layar Lentur untuk Ponsel | PT. Equityworld Futures Pusat
Sejumlah brand besar telah mengembangkan teknologi layar fleksibel, seperti LG dengan G Flex dan Samsung yang telah bereksperimen dengan menampilkan layar lengkung pada smartphone S7 Edge dan Note 7. Namun semua smartphone tersebut secara teknis bukan layar yang dapat ditekuk.
Dengan Xiaomi yang mulai mengembangkan ide tersebut dan semakin banyak perusahaan yang mulai mengadopsi teknologi layar fleksibel, diharapkan smartphone dengan layar yang dapat ditekuk benar-benar bukan sekadar sebuah konsep. Demikian dilansir Phone Arena.
Dalam sebuah bocoran baru dari Baidu, produsen perangkat teknologi asal Cina, Xiaomi, tengah bereksperimen dengan layar tekuknya sendiri yang tampaknya terlihat seperti sebuah smartphone. Smartphone dengan layar yang dapat ditekuk tersebut terlihat menjalankan sistem operasi Android dengan user interface (UI) milik Xiaomi. Sayangnya, tidak terlihat bagian yang diperlukan untuk mengisi daya ponsel sehingga masih dipertanyakan apakah itu benar-benar sebuah perangkat ponsel.
Gagasan untuk memiliki smartphone dengan layar yang dapat ditekuk sangat menarik, tapi saat ini realitas dari konsep tersebut masih belum jelas. Satu hal yang pasti, biaya produksi untuk menampilkan layar yang dapat ditekuk telah terbukti sangat mahal.
Di dunia teknologi mobile, salah satu fitur yang paling dicari dan futuristik adalah layar yang dapat ditekuk. Beberapa tahun terakhir, banyak orang yang memimpikan sebuah smartphone, tablet, atau gadget mobile lainnya yang memungkinkan layar lentur atau dapat ditekuk.
Baik Samsung maupun LG melaporkan bahwa mereka mengeluarkan miliaran dolar untuk memproduksi layar OLED yang fleksibel. Namun layar fleksibel pada smartphone (misalnya LG G Flex) jauh berbeda dari konsep futuristik untuk menjadikan smartphone benar-benar dapat dilipat.
Konsep tersebut terdengar mudah. Namun, ketika dihadapkan pada bagaimana smartphone tersebut bekerja dengan semua komponen yang diperlukan untuk membuat sebuah smartphone, ide itu menjadi jauh lebih sulit untuk dipahami.
CEO Xiaomi: Tak Ada Lagi Ponsel dengan Layar Kecil | PT. Equityworld Futures Pusat
Tampaknya tak berarti bagi vendor yang bermarkas di China tersebut. Meskipun pabrikan Apple telah merilis iPhone SE dengan layar 4,0 inci. Tak serta merta membuat Xiaomi ikut latah, dan tetap pada komitmen dengan tidak menghadirkan layar ponsel dengan ukuran kecil.
"Jadi jangan harap bisa menemukan perangkat Xiaomi berukuran kecil, dan itu tidak akan terjadi," ujarnya seperti dikutip dari Gizmochina, Kamis (13/10/2016). Bukan tak lain, maksud dari produsen adalah untuk memungkinkan konsumen agar lebih nyaman dalam hal pegangan dan penggunaan dalam satu tangan yang lebih baik.
Xiaomi tampaknya tak tertarik lagi untuk merilis smartphone dengan ukuran layar kecil. Hal tersebut diperjelas langsung oleh CEO Xiaomi, Lei Jun. Melalui postingan laman Weibo, Lei mengatakan bahwa perusahaan benar-benar tidak memiliki rencana untuk membuat ponsel dengan layar yang lebih kecil dari 5 inci.
Seperti halnya ponsel flagship Xiaomi Mi 5 dan Mi 5s yang memiliki ukuran layar 5,15 inci, dan telah memutuskan untuk tidak menggarap smartphone di bawah 5 inci. Meski begitu mengikuti tren 2 tahun terakhir, kebanyakan ponsel lahir dengan layar bongsor menjadi mainstream.