Posted by PT Equityworld Futures News on Rabu, 02 November 2016
"Kami jangan ditahan, kami ingin Ahok keluar, warga asli menolak nih," sambungnya. Pantauan di lokasi, saat ini Ahok tiba-tiba sudah menghilang dari kerumunan. Menurut salah seorang ibu yang sudah didatangi Ahok mengaku, Ahok dibawa naik mikrolet nomor 24 menuju ke arah Jalan Anggrek. "Iya tadi sudah naik (angkot)," kata ibu memakai daster ini.
Kedatangan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Pasar Kembang Rawa Belong, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 'dijegal' sejumlah warga. "Sini lu, kami enggak mau kampung kami didatangi sama penista agama," seru Habib Idrus di lokasi, Rabu (2/11/2016).
Ahok yang tak berjarak jauh sekira 200 meter pun dijaga ketat dan dibawa menjauh dari kerumunan warga yang mendemo. Situasi sempat memanas saat warga yang mendemo ini mulai dihalangi pihak kepolisian untuk menemui Ahok.
Ahok Dikejar-kejar Puluhan Orang, PDIP Tahan Kemarahan Kader | PT Equityworld
Awalnya, warga masih menyambut hangat kedatangan Ahok. Tak berselang lama, segerombolan orang berlari dari kejauhan seraya berteriak, "Mana Ahok?". Puluhan orang itu menolak dan berlari mengejar Ahok, bersama lima ajudan dan beberapa tim suksesnya. Rombongan Ahok berjalan cepat dengan kawalan dari pihak kepolisian
Bahkan, kata Eva, ada ibu yang mendoakan dan memberi restu kepada Ahok. Oleh karenanya, Eva menegaskan pihaknya tetap akan melanjukan kegiatan blusuka . "Karena yang menolak lebih kecil jumlahnya walau nyaring bunyinya. Kita percaya pendukung silent majority yang rasional pakai akal daripada yang emosional pakai perasaan," kata Eva.
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengaku sedih melihat peristiwa Rawa Belong. Sejumlah orang berlari mengejar calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Jalan Ayub, Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).
Anggota Komisi XI DPR itu mengatakan PDIP tidak mau terpancing karena menginginkan pilkada yang partisipatoris. Caranya, melalui kegiatan yang memicu akal sehat. Ia menyebut dalam peristiwa tersebut lebih banyak masyarakat yang mengelu-elukan Ahok.
Eva menilai kultur hukum sudah dirusaj dengan tindakan anarkis. Menurut Eva, kelompok intoleran tersebut membusukkan demokrasi dan mengabaikan tahapan pilkada yang resmi. "PDIP berusaha keras menahan kemarahan para satgas dan kader yang sudah mau turun memberikan perlawanan. Tapi sementara kita yakin bahwa polisi mampu mengendalikan keadaan," kata Eva melalui pesan singkat, Kamis (3/11/2016).
Ahok tiba sekitar pukul 16.00. Ahok turun mobil, kemudian sempat blusukan dan menyapa seorang warga yang berjualan baso, "Ini bikin sendiri ya bu?" kata Ahok. Sebelumnya puluhan orang berlari mengejar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Jalan Ayub, Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).
"Iya Pak, foto dulu Pak, jarang-jarang ke sini," ucap ibu penjual baso. Setelah menyapa dan bersalaman dengan warga, Ahok yang mengenakan kemeja kotak-kotak merah masuk gang di Jalan Ayub, gang sempit yang lebarnya hanya 2 meter.