BlackBerry membuat perusahaan joint venture bersama PT TiPhone Indonesia | PT. Equityworld Futures Pusat
Indonesia diantaranya. BlackBerry memutuskan untuk membuat perusahaan patungan atau joint venture bersama PT TiPhone Indonesia--perusahaan yang berafiliasi dengan Telkom-- dengan nama PT BB Merah Putih.
Sesuai namanya, sudah jelas, perusahaan ini dibuat untuk memproduksi ponsel pintar untuk Indonesia. Sementara perusahaan Kanada ini mengubah fokusnya ke perangkat lunak, Indonesia tetap menjadi salah satu pasar terbesar BlackBerry dan mereka tak mau kehilangan itu.
Dirangkum CNNIndonesia.com dari Bloomberg, dari kesepakatan awal, ponsel Blackberry asal Indonesia ini akan diproduksi di pabrik yang dimiliki oleh anak perusahaan dari Tiphone Mobile, kata Tan Lie Pin, CEO Tiphone.
BlackBerry mungkin telah memutuskan untuk berhenti membuat handset ikonik, tapi bukan berarti ponsel dengan merek mereka akan hilang di pasaran, terutama di tempat di mana mereka masih termasuk populer.
TiPhone bukan satu-satunya yang akan urun rembug membuat BlackBerry, perusahaan lokal lain diketahu dalam pembicaraan untuk bergabung dengan usaha dan rincian sedang dinegosiasikan.
Banyak orang Indonesia masih menggunakan BBM untuk terhubung dengan teman-teman dan keluarga, meskipun beberapa dari mereka tidak lagi menggunakan perangkat BlackBerry.
"Lebih dari enam juta orang masih menggunakan BlackBerry di Indonesia dan kami percaya bahwa BlackBerry masih dapat tumbuh di pasar Indonesia," kata Tan optimis. "Kami sangat optimis dan bersemangat."
Secara mengejutkan, kemarin CEO BlackBerry John Chen mengatakan pekan ini perusahaan akan berhenti membuat ponsel dan fokus perhatiannya pada bisnis perangkat lunak yang lebih menguntungkan dan berkembang.
Perusahaan berencana untuk menegosiasikan perjanjian manufaktur dengan beberapa mitra di luar negeri. Sementara Tan mengatakan Tiphone akan memproduksi ponsel untuk pasar Indonesia saja.
Popularitas BlackBerry di Indonesia berasal dari aplikasi pesan instan yang sangat populer, BlackBerry Messenger, yang dikenal sebagai BBM.
Stop Bisnis Hardware, Ponsel Android Blackberry Bakal Laris? | PT. Equityworld Futures Pusat
Blackberry mencoba peruntungannya dengan menghadirkan smartphone Balckberry Priv. Sebagaimana dilansir Phone Dog, Jumat (30/9/2016), smartphone tersebut memiliki layar AMOLED 5,4 inci 1440 x 2560 (540 ppi), sebuah prosesor Snapdragon 808 dan 3 GB RAM.
Sedangkan dari segi penyimpanan internal terdapat ruang 32 GB dengan slot kartu microSD yang mendukung hingga 256 GB. Di sektor kamera, Balckberry Priv memiliki ukuran 18 megapiksel dan 2 megapiksel di bagian depan.
Sebagaimana diketahui perusahaan induk Blackberry sudah tidak akan memproduksi ponsel lagi. Perakitan dan pendistribusian unit ponsel Blackberry telah diserahkan pada sebuah perusahaan patungan (join venture) bernama PT BB Merah Putih.
Ia telah menjalankan sistem operasi Marshmallow 6.0. Dari segi spesifikasi Balckberry tidak memiliki penawaran yang cukup menarik atau terbilang standar. Namun bagi anda yang rindu dengan nuansa keyboard fisik qwerty zaman dahulu, ponsel ini bisa jadi obat penawarnya.
"Faktanya kami hadir dengan perangkat ponsel high-end dan mungkin seharusnya tidak seperti itu," tutur Chen. Dengan demikian, menarik untuk dicermati apakah langkah yang diambil Blackberry saat ini akan memberikan angin segar bagi perusahaan atau sebaliknya.
Karena minimnya penjualan yang didapat pada sistem operasi Blackberry 10, perusahan kemudian mencoba peruntungan baru dengan membuat ponsel dengan sistem operasi Android yang saat ini menjadi penguasa populasi.
Sementara pada 7 Juni 2016, penjualan smartphone ini terseok di pasaran. Berdasarkan komentar dari salah seorang eksekutif operator AT&T mengatakan, Blackberry Priv tidak memiliki pertumbuhan yang banyak pada segmen ponsel premium.
"Tidak ada pertumbuhan yang banyak terjadi pada segmen smartphone premium, di mana Apple dan Samsung mendominasi pasaran tersebut," ungkapnya yang dilansir Digital Trends. Boss Blackberry John Chen mengakui bahwa perangkatnya seharusnya bukan produk unggulan dan menyadari hal tersebut.
Indonesia Juru Selamat BlackBerry | PT. Equityworld Futures Pusat
Seperti diketahui, BlackBerry tengah mengubah model bisnisnya menjadi sistem outsource, dimana pengembangan dan desain smartphone yang menggunakan merek BlackBerry akan dilakukan oleh pihak lain. Sementara BlackBerry selanjutnya hanya menerima royalti dari penjualannya.
Ralph Pini, COO and General Manager of Devices BlackBerry menjelaskan, perangkat lunak akan menjadi yang utama pada bisnis BlackBerry.
"Kami telah menerapkan arah strategis baru untuk bisnis Mobility Solutions kami, berfokus pada pengembangan dan lisensi perangkat lunak perangkat kami yang aman, serta merek BlackBerry. Kami sangat bersemangat tentang arah masa depan perusahaan kami," ujarnya kepada detikINET, Jumat (30/9/2016).
BlackBerry pernah begitu dipuja di Indonesia. Tak pelak, ketika BlackBerry berevolusi di tengah himpitan bisnis yang semakin kencang, Indonesia ditunjuk menjadi ujung tombak utama.
Untuk mewujudkan era baru tersebut, langkah pertama yang dilakukan BlackBerry adalah perjanjian lisensi merek yang baru. Dimana di Indonesia mereka membentuk usaha patungan atau joint venture dengan PT BB Merah Putih.
"Sudah sepatutnya Indonesia adalah pasar pertama di mana kita melisensi perangkat lunak kami, sebagai negara yang secara historis merupakan pasar terbesar BlackBerry untuk perangkat dan, sejauh ini, yang paling besar untuk messaging software BBM yang kita ciptakan. Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi BlackBerry," ungkap Ralph.
Seperti apa rupa dan harga dari BlackBerry Android tersebut? Corporate Secretary Tiphone, Semuel Kurniawan, mengklaim bahwa bentuknya akan sangat bagus untuk ukuran smartphone kelas menengah.
Selanjutnya ke depan, BlackBerry akan fokus pada kekuatan mereka yang tersisa: software dan solusi keamanan. "Dan yang bisa saya katakan adalah, BlackBerry seri DTEK50 telah beroperasi di bawah model baru ini," lanjutnya.
Sayang, Ralph enggan cerita lebih lanjut tentang nasib perangkat BlackBerry lain yang belakangan ramai dirumorkan, seperti seri DTEK60 atau yang kerap disebut sebagai BlackBerry Android Argon.
"Berkaitan dengan perangkat lain, hari ini kita tidak akan mengomentari roadmap masa depan Mobility Solutions. Perangkat bermerek BlackBerry dengan software aman kami akan tersedia di pasar melalui berbagai saluran," tandasnya.
"Bentuknya bagus. Untuk pasar mid-end. Harganya nanti di bawah Rp 3 juta.
Sistem lisensi BlackBerry sendiri sudah dilakukan dengan vendor ponsel Indonesia, TiPhone dengan perusahaan baru bernama BB Merah Putih. BB Merah Putih ini akan membuat dan memprodusi handset BlackBerry dengan sistem operasi Android untuk pasar Indonesia.
Melalui perusahaan itu, mereka akan memproduksi BlackBerry Android di pabrik Delta Silikon, Cikarang. Pabrik ini yang menempati area seluas 7.000 meter persegi di fase pertama itu akan memiliki kapasitas enam lini produksi dengan 300.000 unit smartphone per bulan pada enam bulan pertama.
Pabrik ini dioperasikan PT Adi Reka Mandiri dimana kepemilikannya dikuasai TiPhone dan perusahaan manufaktur elektronik asal Taiwan, Arima Communication Corporation. TiPhone sendiri di Indonesia, sebagian sahamnya dikuasai oleh PINS Indonesia, anak usaha Telkom.