Posted by PT Equityworld Futures News on Rabu, 28 September 2016
WhatsApp membagikan data penggunanya ke Facebook menuai protes | PT. Equityworld Futures
Menurut Komisaris Perlindungan Data Hamburg, Johannes Caspar, Facebook sebagai perusahaan induk dari WhatsApp belum memperoleh persetujuan dari pengguna WhatsApp terkait perubahan kebijakan itu. Ia juga khawatir Facebook dapat mengumpulkan data yang lebih luas, termasuk yang tercantum di kontak WhatsApp.
"Harus menjadi keputusan pengguna, apakah ingin menghubungkan akun mereka ke Facebook. Karena itu, Facebook harus meminta izin terlebih dulu. Namun hal ini tak dilakukan," ujar Caspar seperti dikutip dari laman The Verge, Rabu (28/9/2016). Keputusan ini juga diambil untuk melindungi data 35 juta pengguna WhatsApp di Jerman.
Pembaruan kebijakan privasi WhatsApp membagikan data penggunanya ke Facebook menuai protes. Keputusan itu diambil setelah Facebook mengakuisisi WhatsApp dengan nilai US$ 22 miliar atau setara dengan Rp 293 triliun.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara Facebook menuturkan akan mengajukan banding terhadap perintah tersebut. Facebook mengklaim akan selalu berusaha melakukan penyesuaian dengan hukum perlindungan data di Uni Eropa.
Namun keputusan ini menuai protes dari banyak pihak mengingat WhatsApp, tak lama setelah diakusisi Facebook, telah berjanji untuk tak menggali data pengguna. Pun demikian, bila kamu telanjur menyetujui WhatsApp hubungkan nomor kamu ke Facebook, solusi ini bisa kamu tempuh.
Jerman bukanlah satu-satunya negara yang memberi perhatian terhadap perubahan kebijakan WhatsApp. Sebelumnya, otoritas perlindungan data Perancis, CNIL, dan beberapa regulator privasi di Eropa menyebut akan mengawasi perubahan kebijakan ini.
Otoritas di Jerman menyatakan keberatan atas keputusan tersebut. Bahkan tak tanggung-tanggung, mereka meminta WhatsApp menyetop kegiatan tersebut dan menghapus seluruh data yang berhasil dikumpulkan.
Sebagai informasi, perubahan peraturan privasi WhatsApp ini baru dilakukan pada awal September 2016. Lewat perubahan ini, Facebook dapat mencocokkan nomor telepon yang terdaftar di WhatsApp dengan informasi yang dianggap menarik pengguna di Facebook setelah keduanya terhubung.
Jadi, perusahaan yang kini dipimpin Mark Zuckerberg itu akan menggunakan data tersebut untuk mencari tahu iklan atau konten lain yang relevan dengan pengguna dan menampilkannya di Facebook. Cara ini juga sudah dilakukan sebelumnya di Instagram.
Facebook Dilarang Ambil Data Whatsapp | PT. Equityworld Futures
Kini, pemerintah Jerman juga merasakan hal yang sama. Salah satu anggota komisi perlindungan data di kota Hamburg meminta Facebook untuk berhenti mengumpulkan dan menyimpan data melalui WhatsApp di Jerman.
Dikutip KompasTekno dari New York Times, Rabu (28/9/2016), regulator di Jerman juga meminta jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg itu menghapus semua informasi yang telah diteruskan dari WhatsApp, untuk sekitar 35 juta penggunanya di Jerman.
"Harusnya keputusan mereka sendiri (pengguna) apakah ingin terhubung dengan akun Facebook mereka atau tidak," ujar Johannes Caspar, Komisioner Data Protection di Hamburg.
Facebook membela diri dengan mengajukan argumen bahwa pembagian data antara WhatsApp dan Facebook sudah sesuai dengan undang-undang privasi di Eropa. Facebook akan bekerja sama dengan regulator untuk mengatasi keberatan ini.
"Karena itu, Facebook harus meminta izin lebih dahulu, ini tidak boleh terjadi," lanjutnya.
WhatsApp telah menyebar pemberitahuan kepada pengguna, bahwa data mereka akan dibagikan kepada Facebook, perusahaan induk pemiliknya saat ini. Banyak pengguna WhatsApp yang tidak suka kala itu, menganggap layanan pesan instan itu ingkar janji.
Untuk diketahui, WhatsApp telah menampilkan pemberitahuan dan memberikan opsi apakah penggunanya ingin membagi datanya dengan Facebook atau tidak.
Pengguna yang terlanjur memilih untuk membagi datanya dengan Facebook juga diberi kesempatan untuk mengubah pilihannya itu hingga akhir September ini.
Regulator Hamburg memiliki otoritas atas aktivitas Facebook di Jerman, sebab anak usaha Facebook di Jerman berkantor di kota tersebut.
Kumpulkan Data WhatsApp, Jerman Tegur Facebook | PT. Equityworld Futures
Awal tahun ini WhatsApp telah 'mengkhianati' pengguna mereka, dengan mengumumkan akan membagikan data pengguna ke perusahaan induk mereka, Facebook. Kini para pembuat kebijakan di Jerman akan memberikan 'rem' untuk rencana Facebook tersebut.
"Hal ini bukan saja membingungkan pengguna, namun juga melanggar undang-undang perlindungan data nasional kami,
Pihak komisioner proteksi data Kota Hamburg telah memerintahkan Facebook untuk berhenti mengumpulkan serta menyimpan data pengguna WhatsApp di seluruh Jerman.
Pihak regulator di Jerman melarang Facebook mengumpulkan data WhatsApp pengguna di wilayah mereka. Seperti apa?
Selain itu pihak komisioner juga meminta Facebook untuk menghapus data-data pengguna di Jerman yang sudah terkumpul sebelumnya.
"Ketika Facebook mengakuisisi WhatsApp, mereka berjanji untuk tidak berbagi data pengguna antar layanan, namun mereka mengingkarinya," ujar Johannes Caspar dari the Hamburg Commissioner for Data Protection and Freedom of Information.