PT Equityworld Futures News

PT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. Perusahaan telah berkembang pesat seiring meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di produk-produk finansial.

Official Website

  • PT Equityworld Futures
  • Profil PT Equityworld Futures
  • Legalitas PT Equityworld Futures
  • Fasilitas dan Layanan PT Equityworld Futures
  • PT Equityworld Futures Linkedin
  • etrade equity world futures login
  • Demo PT Equityworld
  • DROPDOWN MENU
Home » Uncategories » AT&T Akuisisi Perusahaan Induk CNN Lebih dari Rp1.000 Triliun

AT&T Akuisisi Perusahaan Induk CNN Lebih dari Rp1.000 Triliun

Posted by PT Equityworld Futures News on Minggu, 23 Oktober 2016

AT&T mengakuisisi Time Warner senilai USD85.4 miliar | PT. Equityworld Futures Medan

Melalui akuisisi ini, AT&T akan mengambil alih beberapa perusahaan di bidang hiburan dan berita terkenal, termasuk HBO, Warner Bros dan CNN. Selain itu, AT&T juga akan mengambil alih DC Comics yang berada di bawah Time Warner. 

Namun, hal ini melanggar prinsip netralitas internet, yaitu prinsip bahwa setiap penyedia layanan internet harus menyediakan akses ke semua konten dan aplikasi tanpa memberikan perlakukan khusus pada produk atau situs tertentu.

Akuisi AT&T ini membuat persaingan operator di Amerika Serikat kian sengit. Pesaing utama mereka, Verizon, sudah terlebih dahulu mengakuisisi Yahoo dan AOL yang juga membawahi beberapa media massa.

Menurut Reuters, AT&T akan membayar dalam bentuk separuh uang tunai dan separuh dalam bentuk saham dengan nilai USD107.50 per lembar saham Time Warner. AT&T berharap, proses akuisisi ini akan rampung pada akhir tahun 2017.

Namun, akuisisi ini bisa saja terganjal jika Donald Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat. Trump pada Sabtu pekan lalu mengatakan, akuisisi AT&T terhadap Time Warner akan membuat iklim usaha menjadi tidak sehat. Sementara, calon presiden Hillary Clinton belum menyampaikan pendapat.

Sama seperti konsolidasi media besar lainnya, merger AT&T dengan Time Warner akan memiliki dampak besar pada industri hiburan dan internet.  Salah satu operator telekomunikasi terbesar di Amerika Serikat AT&T dikabarkan mengakuisisi konglomerasi media dan hiburan Time Warner senilai USD85.4 miliar atau Rp1.000 triliun lebih.

Seperti yang disebutkan oleh The Verge, persaingan antar ISP memang tidak terlalu ketat, tapi, saat mereka melakukan akuisisi vertikal dan tidak hanya menawarkan layanan internet tapi juga konten, mau tidak mau mereka harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan non-ISP untuk membuat dan mendistribusikan konten.

Satu hal yang harus dipertanyakan adalah apakah AT&T akan memberikan perlakukan khusus terkait video dari perusahaan-perusahaan Time Warner. Saat ini, AT&T meminta bayaran pada pihak yang ingin kontennya ditayangkan ke pelanggan AT&T. Setelah merger, mereka mungkin akan membiarkan pelanggan mengakses konten Time Warner secara gratis.

AT&T Sepakat Beli Time Warner Rp1.122 Triliun | PT. Equityworld Futures Medan

Menghadapi kondisi ini, industri televisi kabel di Amerika Serikat berencana untuk melakukan ‘pernikahan’. AT&T, induk dari distributor teve berbayar DirectTV telah mencapai kesepakatan prinsip dengan membeli Time Warner Inc., sebesar USD110 per saham dalam bentuk tunai dan saham, atau USD86 miliar secara keseluruhan. Bila dikonversi ke rupiah mencapai Rp1.122 triliun (estimasi kurs Rp13.053/USD).

Seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (22/10/2016), perjanjian ini akan disetujui pada Minggu besok dan diumumkan sesegara mungkin, yaitu Senin waktu Amerika Serikat. Sumber yang dekat dengan masalah ini menyebut pembicaraan mahar masih sedang berlangsung dan bukan mustahil kesepakatan bisa jatuh. 

Yang jelas kesepakatan di atas menjadi kesepakatan bisnis terbesar di dunia pada tahun  ini. Hal ini membuat AT&T dapat mengontrol saluran teve kabel milik Time Warner seperti: HBO, CNN, studio film Warner Bros, yang memiliki serial televisi seperti “Harry Potter” dan “Game of Thrones”. Selain itu AT&T akan mengontrol aset media lainnya. 

merger tersebut membuat saham Time Werner pada perdagangan di bursa AS, Jumat (21/10) ditutup naik 8%, tertinggi dalam 15 tahun, ke USD92,50 per lembar saham. Sehingga memberikan nilai pasar sekitar USD73 miliar. Sementara saham AT&T ditutup turun 3% ke USD37,49 per lembar saham. 

Chris Marangi, co-chief investment officer di Gamco Investor Inc., yang memiliki saham di AT&T dan Time Warner, mengatakan bahwa kesepakatan tersebut langkah tepat. Menurut dia perusahaan-perusahaan telekomunikasi jangan berpikir tradisional. 

Harus menggabungkan konten dan distribusi untuk menangkap pelanggan menggantikan paket teve berbayat tradisional dengan penawaran lebih efisien dan pengiriman online. Mereka jangan lagi hanya cukup membuat acara televisi atau memiliki perusahaan teve kabel. “Anda harus melakukan keduanya,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg.

Televisi kabel sedang menghadapi tantangan besar, yaitu perubahan teknologi pada smartphone dan streaming. Banyak konsumen yang mendapatkan hiburan secara online dari Netflix Inc., atau menonton di iPhone bukannya di televisi. 

Mengutip dari Reuters, AT&T yang menjual layanan nirkabel dan broadband telah merias dirinya menjadi rumah media, yaitu dengan membeli penyedia teve berbayar DirectTV pada tahun lalu hampir Rp631 triliun. 

Perusahaan ini pada tahun 2014 memasuki usaha konsorsium, Otter Media dengan Grup Chernin dengan berinvestasi dalam bisnis media dan meluncurkan layanan video streaming. Sebagai informasi, AT&T memiliki kapitalisasi pasar mencapai USD231 miliar atau Rp3.051 triliun. Sedangkan Time Warner memiliki kapitalisasi pasar hampir USD70 miliar alias Rp913 triliun. 

Saham Time Warner melompat akibat rumor ini | PT. Equityworld Futures Medan

Padahal, pada Kamis (20/10), saham perusahaan pemilik HBO, CNN, dan Warner Bros ini, sudah naik 5%. Sedangkan saham AT&T tertekan 3%.

Saham Time Warner melonjak pada transaksi Jumat (21/10) kemarin. Mengutip laporan BBC, saham Time Warner ditutup naik hampir mencapai 8% mendekati level tertinggi dalam 15 tahun terakhir.

Apa pemicu lonjakan harga saham Time Warner?

Dengan nilai kapitalisasi market mencapai US$ 73 miliar, maka penawaran ini akan menjadi yang terbesar di 2016.

Kendati begitu, Time Warner chief executive Jeff Bewkes, pernah menolak untuk menjual perusahaan. Pada waktu itu, Time Warner menolak penawaran senilai US$ 80 miliar dari Twenty-First Century Fox Inc pada 2014.

Saham perusahaan media lain, termasuk Discovery, AMC, Netflix dan CBS, ikut naik. Sebab, investor berspekulasi adanya kesepakatan itu bisa berefek pada munculnya gelombang penawaran lain dan merger antara perusahaan media dan teknologi.

AT&T, yang nilai kapitalisasi pasarnya sekitar US$ 238 miliar, sudah bergerak lebih dulu dengan membeli satelit TV provider Direct TV tahun lalu senilai US$ 48,5 miliar.

Wall Street Journal melaporkan bahwa AT&T pada pekan ini akan mengumumkan kesepakatan untuk membeli Time Warner. Time Warner tengah mendiskusikan sejumlah strategi bagi perusahaan, termasuk kemungkinan pengambilalihan.



Equity World


0 Response to "AT&T Akuisisi Perusahaan Induk CNN Lebih dari Rp1.000 Triliun"

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Social Media

LINKS

  • PT Equityworld Futures Official
  • PT Equityworld Futures Pusat
  • Berita Equityworld Futures
  • PT Equityworld Futures
  • PT Equityworld Futures
  • PT Equityworld Futures Medan
  • PT Equityworld Futures Semarang
  • PT Equityworld Futures Jakarta selatan
  • PT Equityworld Futures Manado
  • PT Equityworld Futures Surabaya
  • PT Equityworld Futures Samarinda
  • PT Equityworld Futures Gedung Cyber 2
  • PT Equityworld
  • Equityworld Futures
  • Equity world
  • PT Equityworld Futures | Penipuan
  • Equityworld Futures | Penipuan
  • Lowongan PT Equityworld

POPULAR POSTS

  • Berita Hari Ini: Salah Satu Pendiri GoJek Hengkang, Kenapa?
    Pihak GoJek telah membenarkan hengkangnya Mikey | PT. Equityworld Futures Pusat Pengumuman pengunduran diri dari Mikey ini telelah dia ...
  • Bos ISIS Baghdadi Yakin Kalahkan Pasukan Irak | Equity World
    Namun, dalam satu terakhir wilayah kekuasaan ISIS di Irak berkurang dengan serangan ofensif pasukan pemerintah. Baghdadi pernah menyerukan a...
  • Soal Fitnah, Ani Yudhoyono Bela Habis SBY | Equity World
    Berikut ini pernyataan Ani Yudhoyono ketika merespons dukungan masyarakat kepada keluarganya di instagram, sebagaimana dikutip di Jakarta, S...
  • Yuk Baca! Ini Pesan KH Arifin Ilham untuk Massa Demo 4 November | PT Equityworld
    KH Muhammad Arifin Ilham turut mendukung aksi demonstrasi massa 4 November. Dia menyampaikan pesan agar aksi ini berlangsung tertib dan dama...
  • Kapolri: Jangan Terprovokasi Aksi Anarkis | PT Equityworld
    Mantan Kapolda Metro Jaya ibtu juga berpesan kepada demonstran agar memerhatikan aturan hukum mengenai unjuk rasa, yang di antara tertuang ...
  • Ditolak Warga Rawa Belong, Ahok Ngacir Naik Angkot | PT Equityworld
    "Kami jangan ditahan, kami ingin Ahok keluar, warga asli menolak nih," sambungnya. Pantauan di lokasi, saat ini Ahok tiba-tiba su...
  • Ponsel Luna Dirakit di Semarang demi Penuhi TKDN | Equityworld Futures
    Presiden Direktur Luna Indonesia, Akwila Natanael mengatakan, pabrik perakitan ponsel Luna berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Selain meraki...
  • Ahmad Dhani Diperiksa di Kantor Pajak Pusat | Equityworld Futures
    Dhani tiba di Kantor Pusat Ditjen Pajak sekitar pukul 10.00 WIB bersama dengan istrinya, Mulan. Dhani sama sekali tak berkomentar dan langsu...
  • Nokia D1C Bukan Smartphone, Tapi Tablet Android
    Perilisan Nokia D1C sebaiknya menunggu hingga tahun depan | PT. Equityworld Futures Medan Sebagaimana dikutip Solopos.com dari Gsmarena,...
  • Gara-gara 'Ibukota Pokemon', Niantic Diseret ke Meja Hijau
    Belanda meminta Niantic untuk menghilangkan Pokemon dari area terlindung | PT. Equityworld Futures Pusat Ini bukan kali pertama Niant...

Label

  • Equity World
  • Equityworld Futures
  • PT Equityworld
  • PT. Equityworld Futures Pusat
Copyright 2014 PT Equityworld Futures News. All Rights Reserved. Editor Theme By Angga Widianthara. Powered by Blogger