Posted by PT Equityworld Futures News on Rabu, 09 November 2016
Di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/10), Jokowi secara khusus mengajak Gatot menemui pewarta 9,759Presiden Joko Widodo tidak akan mengganti Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo dalam waktu dekat. Jokowi berkata, ia dan Gatot akan masih terus bekerja sama.
"Saya tadi mengajak panglima untuk menyampaikan dan menegaskan, tidak ada penggantian Panglima TNI. Tidak ada," ucapnya. "Beliau telah bekerja pagi, siang, dan malam dengan baik," ujarnya memuji Gatot. Jokowi menuturkan, ia bertemu dengan Gatot hampir setiap hari. Kemarin, kata Jokowi, mereka menyantap makan siang bersama lebih dari satu jam.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Gatot menyebut isu pergantian pucuk pimpinan TNI tidak benar. Ia mengaku enggan menganggapi isu yang tak jelas asal-usulnya. Gatot diangkat dan dilantik Jokowi pada 8 Juli 2015. Ia adalah Panglima TNI pertama yang dipilih Jokowi. Sebelum Gatot, TNI dipimpin Jenderal Moeldoko.
Gatot menyebut terdapat kelompok tertentu yang mencoba mengambil keuntungan dari isu tersebut. "Informasi tidak benar pasti ada tujuan. Anda analisa sendiri tujuannya apa," tuturnya. Gatot pun mengungkap hubungannya dengan Jokowi. "Saya malam bersama Presiden di sini. Paginya sama Presiden. Kemarin di Mabes TNI AD saya juga sama Presiden," kata dia.
Terkait isu tidak benar tentang pergantian Panglima TNI, Jokowi akan segera memerintahkan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian untuk mengambil langkah hukum. "Ini tidak benar. Ini namanya ingin memanaskan suasana," ucap Jokowi. Saat ini, Gatot berusia 56 tahun. Merujuk UU 34/2004, Gatot baru akan memasuki usia pensiun pada umur 58 tahun, sekitar Maret 2018.
Gatot Nurmantyo: Saya Lebih Baik Jadi Tumbal Menjaga Bhinneka Tunggal Ika, daripada Jadi Presiden | Equityworld Futures
"Maka beliau (Presiden Jokowi) adalah atasan saya. Saya sebagai umat muslim pernah bersumpah pada 15 Maret 1982, antara lain. Demi Allah saya bersumpah, diatas Alquran nih Pak Karni. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945, itu poin pertama," kata Gatot. Gatot lalu mempersingkat poin ketiga janji prajurit TNI yang pernah diucapkan saat masuk militer.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan dirinya tidak bernafsu menjadi presiden. Sebagai prajurit TNI dengan presiden sebagai panglima tertinggi, Gatot mengaku selalu siap menjalankan perintah Presiden Joko Widodo.
Hal itu diungkapkan Jenderal Gatot dalam acara Indonesia Lawyers Club yang ditayangkan stasiun televisi swasta, Selasa (8/11/2016) malam. Awalnya pembawa acara Karni Ilyas menyebut Gatot cocok menjadi presiden.
"Dalam situasi seperti ini sampai kemarin, Presiden Jokowi ada Pak Tito (Kapolri) diwakili Kapolda Metro Jaya, Presiden Jokowi perintahkan, sekali lagi, beliau sampaikan, sebagai panglima tertinggi, saya perintahkan kepada TNI jaga Bhinneka Tunggal Ika," kata Gatot. Menurutnya, TNI siap diperintah sebagai garda terdepan menjaga kesatuan NKRI, serta menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu kesatuan dan pesatuan bangsa.
"Ketiga demi Allah saya bersumpah taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan. Apabila saya berkeinginan jadi presiden maka saya melanggar sumpah saya. Umur saya sudah 56 Pak Karni, kata ustaz bilang, kehidupan dunia hanya sekejap saja. Kehidupan abadi ada disana," kata Gatot.
"Saya lebih baik jadi tumbal untuk melaksanakan menjaga Bhinneka Tunggal Ika, daripada saya jadi presiden," tambahnya.