Posted by PT Equityworld Futures News on Rabu, 14 September 2016
Bangunan klinik kecantikan ilegal | PT Equityworld Cyber 2
Beberapa klinik kecantikan yang terletak di Jalan Agung Niaga IV dan Jalan Sunter Karya Utara hanya memiliki 2 lantai.
Bangunan klinik kecantikan ilegal yang terletak di Jalan Agung Niaga VII Blok G 6, Sunter Agung, Jakarta Utara, tampak mewah jika dibandingkan dengan klinik kecantikan lain yang ada di sekitar daerah tersebut.
Sementara itu, klinik yang saat ini sudah dipasangi garis polisi oleh Bareskrim Polri ini memiliki 4 lantai.
Bangunannya tampak berkonsep semi Eropa yang memiliki panjang kurang lebih 25 meter dengan lebar 8 meter.
Lokasi klinik ini cukup strategis karena hanya berjarak lebih kurang 50 meter dari Jalan Danau Sunter Utara yang merupakan akses utama.
Bangunan yang terletak di pojok jalan ini didominasi warna krem dengan interior bagian luar berwarna coklat sehingga tampak mencolok.
Lokasi klinik ini cukup strategis karena hanya berjarak lebih kurang 50 meter dari Jalan Danau Sunter Utara yang merupakan akses utama.
Lokasi klinik ini cukup strategis karena hanya berjarak lebih kurang 50 meter dari Jalan Danau Sunter Utara yang merupakan akses utama.
Walaupun tempat parkirnya melebar dan berjarak hanya 2 meter dari pintu utama, area depan bangunan yang biasa dijadikan pangkalan bajaj dapat dijadikan tempat parkir.
Tak hanya itu, klinik kecantikan tersebut juga memasok produk kecantikan ilegal.
Pasar Sunter Podomoro yang terletak di depannya menjadikan klinik ini cukup mudah untuk ditemukan lokasinya.
Pemilik klinik kecantikan ini, yaitu MGT, diamankan pihak Bareskrim Polri. Klinik ini diduga beroperasi tanpa izin resmi sejak tahun 2000.
Tarif Klinik Kecantikan Abal-abal di Sunter: Rp 5 Juta sampai Rp 70 Juta | PT Equityworld Cyber 2
"Daftar harga untuk perawatan, banyak sekali, ini salah satu saja untuk (operasi) hidung Rp 9,5 juta, kemudian dagu belah Rp 9,5 juta, untuk kantong mata Rp 11 juta, memperkecil perut atau sedot lemak punggung dan sebagainya Rp 40 juta sampai Rp 70 juta. Paling mahal sedot lemak," kata Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016).
Klinik kecantikan abal-abal di Sunter, Jakarta Utara yang telah beroperasi selama 16 tahun berhasil digerebek Bareskrim. Berapa tarif yang dipasang pelaku?
"Paket Rp 5 juta, paket Rp 10 juta dan paket Rp 15 juta," kata Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri AKBP Adi Saputra dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya, Klinik kecantikan itu tidak berizin BPOM dan juga memakai embel-embel ahli dari Jepang dan Jerman semata untuk menarik pelanggan. Setiap harinya belasan pelanggan ditarik.
Selain itu, klinik abal-abal ini juga menerima jasa suntik putih untuk membuat kulit lebih putih dan cerah. Tarif suntik ini terbagi dalam tiga paket berbeda.
"Tersangka juga menuliskan di tas kecil sebagai brosur tentang metode dari Jepang dan Jerman, untuk menambah keyakinan konsumennya," sambungnya.
"Pemilik daripada klinik Queen ini profesornya enggak jelas. Ini merupakan daya tarik atau tipu muslihat supaya orang bisa tertarik ke situ.
Tapi profesornya seperti apa yang saya perlihatkan tadi dari perguruan tinggi Side Jones University di Singapore. Ini enggak jelas sudah dicek," kata Ari.
Ari mengatakan praktik klinik itu hanya dijaga oleh satu perawat. Dan praktik di klinik di kawasan Sunter ini juga melayani perawatan pemutihan kulit.
"Tapi kalau dia mau bikin mancung, hilangkan tahi lalat, sedot lemak, membesarkan, mengecilkan payudara bikin panjang, sempit itu badan supaya langsing itu operasi di klinik utama

Klinik Kecantikan Digrebek, Pasien Kalang Kabut | PT Equityworld Cyber 2
Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan para pasien klinik kecantikan Queen adalah kalangan sosialita.
Ari menuturkan klinik kecantikan tersebut membanderol masing-masing perawatan dengan harga yang berbeda. Misalnya kata dia perawatan hidung Rp 9,5 juta, belah dagu Rp 9,5 juta, kantong mata Rp 11 juta, memperkecil perut atau sedot lemak antara Rp 40 sampai 70 juta.
Namun sepertinya kalangan sosialita ini harus gigit jari lantaran klinik kecantikannya memiliki permasalahan izin.
"Yang paling mahal itu sedot lemak," ujar Ari.
Belum lagi kata dia ada juga perawatan memutihkan kulit hanya dalam waktu 20 menit. Tentu saja ini pemutihan sangat fantastis dan sangat tidak wajar.
"Sebagian besar dari Eropa. Ada Jerman, Jepang, dan Cina," kata Ari.
Oleh karena itu sambungnya tentu saja obat-obatan ini masuk ke Indonesia tanpa izin karena klinik kecantikannya pun tidak berizin. Sedangkan untuk obat-obatan tersebut sebagian besar datang dari Eropa.
Untuk pasien sendiri tambahnya dalam satu hari klinik tersebut dapat menyerap 15 sampai 20 pasien. Sehingga apabila dikalikan dalam 16 tahun berapa pasien yang sudah dibodohi oleh klinik tersebut.
"Kemudian berbahayanya seperti apa nanti kita kembangkan. Ini baru proses awal penangkapan, pemeriksaan administrasi kita ekspose
Namun saat ditanyakan apakah sudah ada korban yang mengadukan setelah berobat di klinik tersebut, menurut Ari sementara ini belum ada yang melapor. Sehingga dia pun menghimbau bagi masyarakat yang pernah dirugikan oleh klinik tersebut dapat untuk melaporkan.
Sedangkam untuk obat-obatan sendiri kata dia saat ini masih dalam proses pengajuan pemeriksaan kepada BPOM. Semua obat yang telah diamankan ini apakah berbahaya dan jika benar bahayanya seperti apa.
"Sampai sekarang belum ada yang mengadukan tapi ada tempat lain yang dirugikan, seperti di laser mehilangkan jerawat, tapi sampai habis seperti digaruk arus laser, ini ditangani di Polres Polda Metro," ujarnya.