Posted by PT Equityworld Futures News on Senin, 19 September 2016
Galaxy Note 7 terbakar kembali terjadi di Amerika Serikat | PT. Equityworld Futures
Gugatan hukum pun dilayangkan di Florida State Court, Palm Beach County, hanya sehari setelah Samsung dan Consumer Product Safety Commission menarik 1 juta unit Galaxy Note 7 dari pasaran AS, pekan lalu.
Alhasil, celana Strobel bolong hingga menembus ke kaki. Jarinya juga terluka ketika coba meraih ponsel yang berkobar.
“Dia mengalami luka bakar derajat kedua, lebih kurang sebesar smartphone itu, di paha kanannya,” ujar pengacara Strobel, Keith Pierro, sebagaimana dirangkum Kompas.com dari Reuters, Senin (19/9/2016).
Di AS, Samsung melaporkan sebanyak 92 laporan kasus overheating baterai. Sebanyak 55 di antaranya menyebabkan kerusakan harta benda dan 26 kasus menimbulkan cedera fisik.
Kasus Galaxy Note 7 yang terbakar kembali terjadi. Kali ini terjadi di Amerika Serikat dan membuahkan tuntutan hukum dari seorang pria 28 tahun yang pahanya terluka gara-gara hal tersebut.
Dalam gugatan hukumnya, Strobel menuntut ganti rugi biaya perawatan, berikut kompensasi atas penghasilan yang hilang dan cedera-cedera lain. Jumlah pastinya tidak dirinci.
Sang pria Florida bernama Strobel itu mengatakan dia sedang berada di dalam sebuah toko ketika tiba-tiba Galaxy Note 7 di saku celananya mulai terbakar.
Juru bicara Samsung Danielle Meister Cohen menolak berkomentar mengenai kasus Strobel. “Kami mengimbau para pemilik Note7 untuk mematikan perangkat dan menukarnya sesegera mungkin,” tulis dia dalam sebuah e-mail.
Samsung Digugat Pemilik Galaxy Note 7 | PT. Equityworld Futures
Seorang pengguna yang jadi korban ledakan Galaxy Note 7, Jonathan Strobel, mengajukan gugatan atas Samsung di Pengadilan Negeri Florida, Palm Beach County, Amerika Serikat.
Menurut Digital Trends, Senin 19 September 2016, dalam gugatannya, Strobel menuntut ganti rugi yang tak disebutkan nilainya atas kehilangan uang, biaya perawatan medis, luka dan kerusakan lainnya.
Menyusul kasus kesalahan baterai yang berujung pada meledaknya Galaxy Note 7, manajemen Samsung kini harus berhadapan dengan penggunanya di meja hijau.
Diberitakan sebelumnya, Galaxy Note 7 pertama kali diluncurkan secara global pada 2 Agustus 2016 di New York. Sementara diperkenalkan di Indonesia pada 23 Agustus 2016.
Strobel bernasib sial pada 9 September 2016. Saat itu tiba-tiba dia merasakan Galaxy Note 7 miliknya yang di saku panas dan meledak.
Pengacara Strobel menegaskan kliennya menderita luka bakar pada paha kanannya dan luka bakar parah pada ibu jari kirinya.
Samsung juga menawarkan pemilik Galaxy Note 7 untuk ditukar dengan perangkat baru atau perangkat Samsung lainnya. Samsung mulai 19 September ini menarik Galaxy Note 7 dari pemiliknya.
Meledaknya Galaxy Note 7 milik Strobel terjadi nyaris sepekan sebelum Samsung secara resmi menarik kembali (recall) perangkat tersebut.
Menanggapi gugatan Strobel tersebut, Samsung tidak mau mengomentasi kasus hukum tersebut. "Kami mendesak semua pemilik Note 7 untuk mematikan perangkat mereka dan menukarkannya segera," jelas juru bicara Samsung, Danielle Meister Cohen.
Namun, karena ada permasalahan di baterai Galaxy Note 7 hingga mudah meledak, setidaknya ada 35 keluhan soal baterai pada Galaxy Note 7. Hal itu membuat Samsung untuk memutuskan recall sekitar 2,5 juta unit yang telah dikapalkan di 10 negara.
Melenggang Lebih Cepat, Galaxy S8 Pakai Nama Dream dan Dream 2? | PT. Equityworld Futures
Seolah tak mau kehilangan momentum, Samsung dikabarkan sedang bersiap-siap menghadirkan penerus ponsel Galaxy S7 yang bakal dinamai Galaxy S8.
Seperti Tekno Liputan6.com kutip dari Sam Mobile, Senin (19/9/2016), berdasarkan informasi orang dalam Samsung, Galaxy S8 akan melenggang dalam dua versi, yakni Dream dan Dream 2 dengan model number SM-G950 dan SMG955.
Padahal, jika diurutkan, harusnya model number Galaxy S4 adalah GT-I9400. Sejauh ini, isu juga beredar Galaxy S8 hanya akan hadir dalam varian layar lengkung.
Sebelumnya Samsung menggunakan model number SM-G930 untuk Galaxy S7. Biasanya, ketika meluncurkan model baru, Samsung menggunakan tambahan 10 angka pada model number. Artinya, seharusnya model number untuk Galaxy S8 adalah SM-G940, namun kali ini tidak.
Hal ini diduga terkait dengan kerugian yang dialami perusahaan akibat penarikan Galaxy Note 7. Analis bernama Kim Sang-pyo mengatakan, Galaxy S8 bakal diluncurkan pada akhir kuartal pertama tahun 2017 atau sekitar Maret.
Rupanya, hal ini berdasarkan tetraphobia terhadap angka 4. Di Korea Selatan, orang mengasosiasikan angka 4 membawa ketidakberuntungan. Bahkan, di beberapa rumah sakit dan gedung bertingkat, pemiliknya meniadakan lantai 4 dan menggantinya dengan huruf F.
Samsung sebelumnya juga pernah melakukan hal seperti ini, yakni ketika menghadirkan Galaxy S4 yang memiliki model number GT-I9500. Sementara pendahulunya, yakni Galaxy S3 menggunakan model number GT-I9300.
Raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung, sukses menghadirkan flagship smartphone Galaxy S7 tahun ini.
Sementara itu, laman Phone Arena menyebutkan, berdasarkan analis dari KB Investment and Security, kemungkinan Samsung akan meluncurkan Galaxy S8 lebih cepat dibandingkan biasanya.