Posted by PT Equityworld Futures News on Rabu, 21 September 2016
Risiko penyakit jantung memang lebih tinggi pada laki-laki | PT. Equityworld Futures
"Kemungkinan perempuan kena penyakit jantung ketika masih haid itu 1 banding 7 pada laki laki, karena perempuan memiliki hormon estrogen. Tapi ketika menopause risikonya sama tingginya dengan laki-laki," ujar Prof. dr Ganesja M. Harimurti, SpJ, dari Siloam Hospital Kebon Jeruk pada temu media di Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Namun, rendahnya risiko mengidap penyakit jantung tak berlaku jika perempuan melakukan kebiasaan merokok saat periode mengonsumsi pil KB. Sehingga pada kondisi ini, perempuan memiliki risiko yang tinggi, seperti laki-laki, untuk mengidap penyakit jantung.
"Merokok dapat memicu pembuluh darah mengecil, sedangkan pil KB memicu pengentalan darah, sehingga risiko terjadinya serangan jantung sangat tinggi," tambahnya.
Risiko penyakit jantung memang lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Hal ini karena perempuan memiliki hormon estrogen lebih besar yang melindunginya dari risiko penyakit tersebut.
Sementara itu dr. Maizul Anwar, SpB(K) TKV dari Siloam Hospital Kebon Jeruk memaparkan beberapa keluhan yang harus diwaspadai sebagai serangan jantung.
Biasanya saat mengalami serangan, seseorang akan mengalami nyeri di bagian dada seperti ditindih beban berat atau ditusuk-tusuk.
"Kalau serangan biasanya muncul saat seseorang beraktivitas. Setelah istirahat, gejala serangan hilang.
Tapi ini untuk kasus serangan yang tergolong ringan "Apalagi kalau disertai keringat dingin dan sesak napas, harus dicurigai ada serangan penyakit jantung koroner," imbuhnya.
Namun tak seperti penyakit lain di rongga dada, serangan jantung, tambah Maizul, akan hilang dalam beberapa menit setelah seseorang berhenti beraktivitas. Sedangkan penyakit rongga dada lainnya akan timbul lebih lama.
Waspadai Penyakit Berbahaya di Balik Gejala Angin Duduk | PT. Equityworld Futures
Padahal, penyakit yang dikenal dengan angin duduk tersebut bisa jadi merupakan pertanda dari penyakit berbahaya yaitu serangan jantung.
Pimpinan Siloam Heart Institute (SHI) dr Maizul Anwar SpBTKV mengatakan serangan jantung yang kerap disangka sebagai angin duduk ini diawali dengan rasa nyeri di bagian dada disertai dengan sesak napas.
"Dianjurkan ke rumah sakit, apalagi kalau sudah disertai dengan keringat yang banyak dan sesak napas.
Rasa nyeri dan sesak napas ini, lanjut Maizul, biasanya akan terasa ketika penderita berada dalam posisi berdiri atau telentang. Akan tetapi, penderita akan merasa sistem pernapasannya membaik ketika berada dalam posisi duduk.
Rasa nyeri yang timbul di bagian dada tak jarang dianggap sebagai penyakit angin duduk oleh masyarakat pada umumnya.
"Sehingga masyarakat mengatakannya sebagai angin duduk," jelas Maizul saat ditemui di RS Siloam Kebon Jeruk, Selasa (20/9).
Oleh karena itu, Maizul menyarankan agar masyarakat lebih waspada ketika mengalami gejala-gejala serangan jantung yang seringkali dikenal sebagai angin duduk ini. Masyarakat perlu lebih waspada jika gejala tersebut disertai dengan keringat yang banyak.
Tanda-tanda Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan | PT. Equityworld Futures
Tetapi, banyak juga bayi yang tidak menimbulkan gejala biru. Tanda lainnya, perhatikan apakah bayi tidak menangis saat lahir atau tangisannya seperti merintih. jantung yang lemah membuat bayi tak kuat menangis kencang atau bisa juga terlihat pucat.
"Selama ini penyakit jantung bawaan jarang terdengar, padahal itu banyak sekali. Sekitar 50 persen terdeteksi segera setelah lahir, sisanya tidak," ujar dokter spesialis bedah jantung anak Siloam Heart Institute, Prof. dr. Ganesja M. Harimurti, SpJP(K) di Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Ganesja mengungkapkan, salah satu tanda bayi memiliki kelainan jantung, yaitu tubuh berwarna biru saat menangis. Warna biru muncul, karena ada percampuran antara darah kotor dan darah bersih.
"Misalnya ada jantung bocor, berlubang, jadi darah kotornya bercampur," jelas Ganesja.
Kasus bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan di Indonesia diperkirakan mencapai 38.547 bayi tahun 2015. Itu berarti, setiap hari ada 107 bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan atau setiap jamnya lahir 4-5 bayi. Namun, bayi yang terdeteksi memiliki kelainan jantung bawaan hanya separuhnya.
Orangtua juga perlu curiga ketika bayi tak kuat menyusui, dan lebih banyak diam. Dalam perkembangannya, anak akan mudah lelah saat bermain, sering batuk dan panas, hingga akhirnya mengganggu tumbuh kembangnya.
"Enggak semua bisa menutup sendiri, harus diperiksa oleh dokter jantung. Kalau sejak lahir lubangnya sudah besar banget, umumnya enggak bisa menutup sendiri.
Untuk memastikan, kesehatan jantung anak harus diperiksa setelah lahir. Kasus penyakit jantung bawaan yang paling banyak ditemui, yaitu Ventricular Septal Defect (VSD) atau lubang pada sekat bilik jantung.
Ganesja mengungkapkan, sekitar 60 persen lubang pada sekat jantung akan menutup sendiri seiring pertumbuhan anak. Sisanya, perlu intervensi dengan menutup lubang tersebut.