Hormon kortisol bisa memengaruhi produksi ASI menjadi tidak lancar | PT. Equityworld Futures
Menurut psikolog anak, Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, Psi, beberapa ibu menyusui memang mengeluh produksi ASInya turun karena mengaku sedang banyak pekerjaan.
Saking banyaknya tugas yang harus diselesaikan, pada saat memerah ASI di kantor pun, ibu-ibu ini masih saja memikirkan pekerjaannya.
Bagi ibu bekerja, ada tantangan tersendiri untuk tetap memberikan air susu ibu (ASI). Kadang ASI jadi seret karena stres akibat tekanan pekerjaan.
"Stres itu semakin dilawan akan semakin dirasa kalau memerah ASI sambil memikirkan pekerjaan bisa stres. Nah untuk menghindarinya fokus saja pada salah satunya yang ingin dilakukan,
Memberikan ASI untuk si kecil juga bisa meningkatkan kedekatan.
"Kalau bonding itu kedekatan dari ibu ke bayi. Sedangkan secure attachment itu kedekatan dari ibu ke bayi dan dari bayi ke ibu," terang Nina.
Agar tekanan kerja tidak terlalu mempengaruhi produksi ASI, Nina menyarankan ibu memerah ASI terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus. Atau sebaliknya, memerah ASI dilakukan ketika semua pekerjaan sudah selesai dilakukan sehingga ibu tidak memiliki beban pikiran.
Ya, ketika mengalami tekanan atay stres, tubuh dengan alami akan memproduksi hormon kortisol. Nah pada ibu menyusui, hormon kortisol bisa memengaruhi produksi ASI menjadi tidak lancar.
Nina juga menjelaskan bayi yang mendapat ASI umumnya memiliki tingkat imunitas dan kecerdasan otak yang tinggi. "ASI nutrisinya pas untuk tubuh bayi.
Ada juga perbedaan kecerdasan 3 poin lebih tinggi pada bayi yang diberikan ASI dibandingkan yang tidak,x Hal tersebut juga diterapkan oleh Nadia Mulya, seorang selebriti yang peduli pada pemberian ASI.
Ia selalu mengkondisikan emosi yang bahagia dan yakin pada diri sendiri ketika memerah atau memberikan ASI pada si kecil.
"Kondisi emosional yang selalu happy dan keyakinan pada diri adalah faktor penting dalam produksi ASI aku. Maka yakin ASI merupakan bekal terbaik untuk awal kehidupannya.
Ladies, Ini yang Perlu Diperhatikan Saat Pilih Busana untuk Menyusui | PT. Equityworld Futures
Beberapa dari mereka pun akhirnya tak sabar untuk membeli busana baru. Namun, sebelum membeli ada baiknya Anda mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak merepotkan saat harus menyusui. Berikut adalah ulasannya seperti dilansir Fustany, Senin(19/9/2016).
USAI melahirkan, hampir semua wanita memberikan air susu ibu (ASI) kepada buah hati tercintanya.
Gunakan busana berkancing
Ibu menyusui disarankan untuk mengenakan busana berkancing di bagian depan. Selain nyaman, jenis busana ini juga memudahkan Anda untuk memberikan ASI.
Busana berkerah V Selain busana berkancing, mengenakan busana berkerah V juga bisa menjadi opsi dalam berpenampilan. Tak hanya memudahkan saat pemberian ASI, Anda pun akan terlihat lebih modis.
Hindari busana berkerah tinggi (high neck) meski berpotongan oversized karena menyulitkan Anda ketika memberikan ASI.
Hindari penggunaan aksesori Selama menyusui, sebaiknya Anda tidak perlu melengkapi penampilan dengan penggunaan aksesori.
Selain merepotkan, aksesori juga membahayakan bayi Anda ketika sedang menyusui. Jadi, untuk sementara tinggalkan ragam kalung favorit yang biasa Anda gunakan.
Pemilihan bra Bra
yang digunakan sebelum dan sesudah menyusui tentu berbeda. Pilihlah bra khusus menyusui yang memiliki material lebih lembut tanpa kawat yang bisa memperlancar aliran ASI dari payudara.
Hindari membeli bra khusus menyusui sebelum melahirkn sebab ukuran payudara akan berubah usai melahirkan.
Pola Menyusui sang Buah Hati ala Nadia Mulya | PT. Equityworld Futures
Hal ini agar ASI yang diberikan kepada buah hati bukan cuma lancar secara kuantiti namun juga berkualitas. Setiap Ibu menyusui pastinya memiliki pola menyusui tersendiri.
Nadia juga menyebutkan, ia melakoni pola menyusui on demand ini tidak hanya kepada anak bungsunya, Delmar. Tetapi, ia sudah menekuni pola menyusui terhadap dua anaknya yang lain, Nadine dan Nuala.
Pola teori menyusui sendiri terbagi dalam dua teori, yaitu menyusui setiap dua jam sekali dan menyusui on demand.
PROSES memberikan air susu Ibu (ASI) kepada anak memang tidak bisa dianggap sepele. Ibu menyusui haruslah memiliki kondisi fisik yang sehat dan batin yang sehat alias merasa senang dan penuh percaya diri.
Lalu sebagai seorang Ibu yang sudah dikarunia tiga orang anak, pola menyusui manakah yang dilakoni oleh Nadia Mulya, seorang publik figur, penulis buku sekaligus salah satu MC kondang di Indonesia ini? "Teori pola menyusui kan ada dua ya, nah aku lebih memilih menjalani yang pola menyusui on demand.
Terkadang memang anak ini tidak haus, ia cuma ingin menempel saja sama Ibunya dan hal ini tidak menjadi masalah.
Yaitu menyusui setiap si kecil menginginkannya, karena selain mengikuti kebutuhan dan metabolismenya ini juga sekaligus untuk membentuk ikatan tersendiri antara saya dan si anak.
Biarkan saja agar ia merasa nyaman dan aman, selain itu menyusui on demand ini akan memacy produksi ASI yang lebih banyak lagi," jelas Nadia yang dijumpai di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (18/9/2016).