“Stroke berkaitan dengan waktu penanganan, golden hours period | PT. Equityworld Futures Medan
“Stroke berkaitan dengan waktu penanganan, golden hours period. Penanganan yang cepat akan membuat penderita terhindar dari cacat berkepanjangan,” kata Spesialis Neurologis Siloam TB Simatupang dr. Peter Gunawan Ng, SpS, FAf Neurologir di sela temu media kemarin.
Rumah sakit Siloam TB Simatupang merupakan salah satu rumah sakit yang melayani dan memiliki fasilitas ruang khusus bagi penderita stroke (STROKE UNIT).
Menurutnya golden hours period pada serangan stroke hanya 3 sampai 4,5 jam saja. Pada kurun waktu tersebut pasien harus mendapatkan penanganan semaksimal mungkin. Peter menjelaskan untuk kasus stroke penyumbatan, jika pasien ditangani dengan benar dalam masa golden hours, penderita masih bisa terhindar kecacatan atau stroke yang lebih berat.
“Trombolysis merupakan terapi yang akan dilakukan pada golden period stroke. Disaat itu, tindakan thrombolysis berguna untuk melepaskan sumbatan yang ada di pembuluh darah otak,” lanjutnya.
Stroke menjadi penyebab kecacatan (disabilitas) nomor satu di Indonesia. Karena itu kenali gejala serangannya agar kecacatan bisa diminimalisir.
Dr. Peter menyebutkan perlunya waspada terhadap beberapa faktor-faktor risiko terjadinya stroke antara lain usia dimana semakin tua seseorang, risiko serangan stroke makin tinggi. Lalu riwayat tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi, sleep apneu / mendengkur, kegemukan / obesitas, gangguan irama jantung, kebiasaan merokok dan minum alkohol.
“Gangguan irama jantung yakni atrial fibrilosis berisiko 5x lebih besar untuk terjadi stroke,” tuka Peter.
Untuk penanganan stroke yang maksimal, Dr. Peter menekankan perlunya masyarakat mengenali gejala stroke yang dikenal dengan F.A.S. T. Yakni : Face (Wajah mencong/ tidak simetris), Arm (lengan lemas, tidak bertenaga), Speech (Bicara cadel / pelo) jika menemukan gejala tersebut, ingat TIME, jangan buang waktu, hubungi ambulance 1 500 911.
Stroke itu sendiri merupakan gangguan fungsi otak atau gangguan suplai darah ke otak secara mendadak, disebabkan semata-mata oleh gangguan pembuluh darah diotak dan dapat mengakibatkan kematian.
Golden hours, kunci sukses pulihkan stroke | PT. Equityworld Futures Medan
Thrombolysis merupakan terapi yang akan dilakukan pada golden period stroke untuk melepaskan sumbatan yang ada di pembuluh darah otak.
Dia memaparkan, keberhasilan menggunakan thrombolysis mencapai 52,4%. Keberhasilannya lebih tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan placebo yang sebesar 45,2% tingkat keberhasilannya.
“Jika kita bicara Stroke, kita bicara Waktu. Time is Brain,†kata Spesialis Saraf RS Siloam TB Simatupang, Peter Gunawan.
Menurut Peter, setelah merasakan gejala muncul pertama kali, jangan pernah menunda untuk pergi ke rumah sakit. Tujuannya, agar pasien stroke tersebut masih memiliki golden hours, yakni, waktu emas masa penyembuhan.
Golden Hours ini berkisar antara 3-4,5 jam dari gejala awal. Jadi, apabila gejala stroke menyerang tiba-tiba, pasien harus segera ditangani oleh doker dalam periode golden hours tersebut.
Penyakit stroke sangat rentan terhadap waktu. Semakin cepat ditangani, kemungkinan pulih akan semakin tinggi. Jika terlambat, risiko pulih akan semakin sukar bahkan bisa menyebabkan kematian.
“Pada kasus stroke penyumbatan, apabila diberikan thrombolysis pada periode golden hours, pasien bisa terhindar dari kecacatan atau stroke yang lebih berat.
Lewat dari gloden hours, tidak bisa dilakukan thrombolysis, sehingga kemungkinan kecacatan stroke bisa lebih berat dan tinggi,†jelasnya.
Jika Saat Tidur Mendengkur, Berarti Anda Berisiko Derita Penyakit Mematikan Ini | PT. Equityworld Futures Medan
“Jika kita bicara Stroke, kita bicara waktu," kata Spesialis Neurologis Siloam TB Simatupang dr Peter Gunawan Ng, SpS, FAf Neurologir saat media gathering di Audiotorium Siloam TB. Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2016).
Pada kasus stroke penyumbatan, jika pasien ditangani dengan benar dalam masa golden hours, penderita masih bisa terhindar kecacatan atau stroke yang lebih berat.
Saat ini, stroke merupakan penyebab kecacatan atau disabilitas no. 1 di Indonesia.
Stroke merupakan gangguan fungsi otak atau gangguan suplai darah ke otak secara mendadak, disebabkan semata-mata oleh gangguan pembuluh darah diotak dan dapat mengakibatkan kematian.
Dr. Peter menyebutkan perlunya waspada terhadap beberapa faktor-faktor risiko terjadinya stroke antara lain usia, makin tua seseorang, risiko serangan stroke makin tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi.
Tidak sedikit masyarakat menyadari bahwa kesehatan saraf perlu diwaspadai sejak usia dini. Minimnya kesadaran masyarakat dapat berdampak serius, misalnya terjadi sumbatan pembuluh darah bisa mengakibatkan gangguan suplai darah ke otak.
Kemudian orang yang biasa tidur mendengkur, kegemukan (Obesitas), gangguan irama jantung. Gangguan irama jantung yakni atrial fibrilosis berisiko 5x lebih besar untuk terjadi stroke, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
Peter menekankan bahwa masyarakat perlu mengenali gejala stroke yang dikenal dengan F.A.S. T. yakni Face (Wajah mencong/ tidak simetris), Arm (lengan lemas, tidak bertenaga), Speech (Bicara cadel / pelo) jika menemukan gejala tersebut, jangan buang waktu bawa ke rumah sakit.
Peter juga menekankan bahwa Golden Hours period pada serangan stroke hanya 3 sampai 4,5 jam saja. "Golden period penanganan stroke adalah waktu yang tepat dan cepat dalam menangani stroke yang menyerang secara tiba – tiba, masa dimana serangan stroke harus ditangani 3 jam sampai 4,5 jam setelah stroke menyerang," katanya.